Laman

Selasa, 06 September 2011

nampaknya Indonesia harus bersabar

Jakarta - Indonesia kembali dipaksa menyerah dalam pertandingan keduanya di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014. Pelatih Wim Rijsbergen menganggap timnya tak pantas menang dan meminta maaf karenanya.

Bertanding di hadapan sekitar 80 ribu pendukungnya sendiri yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (6/9/2011), Indonesia dipukul Bahrain dengan skor 0-2.

"Dari cara kita bermain hari ini, kita memang tidak pantas untuk menang. Kita tidak bisa memainkan simple football hari ini. Kita tidak bisa mengalirkan bola dan tidak melakukan pressing ketika kehilangan, juga tidak berkonsentrasi secara penuh," kata Rijsbergen usai pertandingan.

"Kita belum bisa berkompetisi di level atas internasional, itu kenyataannya. Mungkin kami akan mengirim scout untuk mencari pemain-pemain baru untuk bermain di dalam tim yang bisa bermain untuk level seperti ini," sambung dia.

"Kita tidak bermain simple football. Kita terlalu bermain individual. Ketika satu pemain berhadapan dengan dua lawan, seharusnya kita mengoper bolanya. Tapi, kita malah menggocek dan akhirnya malah kehilangan bola. Itu kesalahan elementer. Bermain simple football belum ada dalam mind-set kita," urai Rijsbergen.

Sebagai sosok yang paling bertanggung jawab terhadap kondisi timnas, Rijsbergen mengulurkan permintaan maaf atas hasil buruk ini. Ia juga menyesalkan insiden petasan yang sempat membuat pertandingan terhenti.

Sebagai informasi, pertandingan tadi sempat dihentikan pengawas pertandingan di menit 75 ketika bunyi petasan di stadion dianggap mengganggu jalannya laga.

"Saya meminta maaf atas pertandingan dan kekalahan ini," kata eks pelatih PSM Makassar itu.

"Saya juga meminta maaf atas sikap suporter pada hari ini. Seharusnya kita bisa lebih dewasa dalam menyikapi sebuah keadaan," tandasnya.



 source: http://m.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
like a simple.. no more...
Diberdayakan oleh Blogger.